Mahasiswa Farmasi Harus Asah Soft Skill
Sampai sekarang masih saja ada
masyarakat yang menganggap lulusan jurusan farmasi dari sebuah perguruan
tinggi, hanya cocok bekerja di laboratorium.
Anggapan itu tidak hanya melekat di benak orang awam.
Sejumlah mahasiswa farmasi di berbagai kota di Indonesia ternyata juga
ketar-ketir, karena mengira lapangan kerja mereka hanya meracik obat di
laboratorium, perusahaan farmasi, maupun apotek.
Semua kegalauan tadi pun terjawab melalui acara
talkshow pengenalan dunia kerja yang digelar Paragon Technology and Innovation
(produsen kosmetik halal Wardah) dan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF)
Arspraeparandi Institut Teknologi Bandung (ITB), di Iga Bakar Jogja, Jalan
Cemara No 81 Sukajadi, Kota Bandung, Minggu (6/10/2013) siang.
Soft skill yang dimaksud alumni Farmasi ITB ini,
mencakup rasa percaya diri, keterampilan berkomunikasi dengan baik, serta
manajemen yang bisa diperoleh lewat aktivitas berorganisasi. Dengan begitu
seorang sarjana Farmasi tidak melulu harus bekerja di laboratorium.
“Waktu melamar kerja dan diterima, justru saya sempat
ragu-ragu. Apa saya bisa memasarkan kosmetik buat wanita, sedangkan saya pria?
Setelah ditekuni, ternyata saya bisa melakukan pekerjaan itu tanpa harus
mengubah jati diri saya sebagai seorang lelaki,” jelas Saifullah yang disambut
tepuk tangan peserta talkshow.
Bussiness Development Divisi Recruitment Paragon
Technology and Innovation, Shinta Paramita mengatakan, talkshow kali ini
merupakan salah satu program Wardah untuk mengenalkan dunia kerja kepada para
mahasiswa, sekaligus mengakrabkan Paragon Technology and Innovation dengan
masyarakat.
“Talkshow yang dilakukan kali ini merupakan pilot
project. Karena kami juga akan buat kegiatan serupa dengan teman-teman
mahasiswa jurusan Kimia dan Teknik Industri. Alhamdulillah, seluruh peserta
antusias mengikuti kegitan hari ini. Pertanyaannya juga bagus-bagus,” ujar
Shinta.
Perempuan berjilbab ini berharap, kegiatan ini tidak sekadar
menambah wawasan peserta, tapi bisa menjadi jembatan penghubung antara teori
yang diperoleh para mahasiswa dengan kondisi nyata di lapangan kerja. Apalagi
pembicara yang dihadirkan adalah alumni dari perguruan tinggi yang sama dengan
peserta.
Ketua HMF Arspraeparandi ITB Yayang Luthfiana
mengatakan, kegiatan talkshow kali ini memberi manfaat positif bagi 130 lebih
peserta. Terutama dari sisi penambahan wawasan yang menjadi bekal buat
menentukan langkah ke depan.
“Di antara teman-teman mahasiswa Kimia memang ada yang
bingung untuk menentukan bekerja sebagai apa nantinya. Apalagi di ruang kuliah
kami lebih banyak dibekali teori. Lewat kegiatan ini wawasan kami makin
terbuka, misalnya tentang soft skill yang juga menunjang karier kita di dunia
kerja,” terangnya.
Yayang
mengimbau, agar rekan-rekannya sesama mahasiswa mau aktif di berbagai
organisasi seperti himpunan mahasiswa. Sebab melalui organisasi kemahasiswaan,
soft skill seorang mahasiswa bisa terus diasah dan ditingkatkan. Kini mulai
terbukti, mereka yang semasa kuliah aktif berorganisasi memiliki karier lebih
baik di perusahaan tempat mereka bekerja. [rni]
Terimakasih ka infonya besok saya mau tes tulis dipt ini. Semoga tesnya masih sama. Wish me luck.
BalasHapus